Halaman
6
6
6
PUSAT PERBUKUAN
Departemen Pendidikan Nasional
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
Teguh
S
arwono
Menik
I
ndah
N
.
Sajali
H
adi
S
.
Asy?ari
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
372.8
TEG TEGUH Sarwono
p Pendidikan Kewarganegaraan 6 : untuk SD/ MI Kelas 6
/ penyusun, Teguh Sarwono... [et al] ; illustrasi, Sekar. -- Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
v
i
i, 186 hlm. : ilus. ; 25 cm.
Bibliografi : hlm.183-184
Indeks
ISBN 978-979-068-625-0 (no.jil.lengkap)
1. Pendidikan Moral Pancasila-Studi dan Pengajaran
2. Pendidikan Moral Pancasila-Pendidikan Dasar I. Judul
II. Sekar
Hak Cipta pada Depar temen Pendidikan Nasional
dilindungi Undang-undang
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
dari Penerbit CV. Dunia Ilmu
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
Diperbanyak oleh .....
ISBN 978-979-068-646-5
ii
iiii
ii
iiii
iii
Kata Pengantar
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional,
pada tahun 200
9
, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari
penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs inter-
net
(website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pen-
didikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi
syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Pera-
turan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni
2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh
para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada
Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh
(down load)
, diganda-
kan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk
penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks
pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh
Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat
memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada
para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan
mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
iv
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
pertolongan dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan buku Pendidikan
Kewarganegaraan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu terwujudnya buku ini.
Kami ucapkan selamat atas keberhasilan kalian duduk di bangku kelas 6.
Tetap rajin-rajinlah dalam belajar serta jangan lupa berdo’a kepada Tuhan Yang
Maha Esa, sehingga kelak kalian berhasil lulus dengan memuaskan.
Buku materi pelajaran agaknya memang tampil beda. Semua disusun
dengan mempertimbangkan kemampuan berpikir serta potensi kalian.
Tujuannya tidak lain agar kalian mengenal dengan baik konsep-konsep penting
dari buku ini. Dengan demikian akhirnya dapat menjadi warga negara yang
baik dan siap menghadapi tantangan zaman.
Perlu diketahui buku ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas dan soal uji
kompetensi yang memadai baik dari jumlah maupun kualitasnya guna mengukur
kemampuan kalian dalam memahami materi. Dengan demikian kalian
diharapkan akan memiliki kemampuan yang lebih sebagai dasar untuk berpikir
logis, kritis, rasa ingin tahu, dan peka dalam memandang serta memecahkan
masalah.
Akhir kata semoga buku ini bermanfaat dalam kegiatan belajar dan
mengajar. Tak ada gading yang tak retak. Saran dan kritik akan kami terima
dengan senang hati demi kesempurnaan buku ini di masa yang akan datang.
Penulis
Kata Pengantar
Petunjuk Penggunaan Buku
Buku Pendidikan Kewarganegaraan akan menjadi alat belajar yang efektif, bila digunakan secara tepat.
Untuk itu diperlukan petunjuk penggunaan buku. Apa saja yang ada dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas 6 ini?
Petunjuk Penggunaan Buku
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Kamu sudah
hafal di luar kepala dengan teks tersebut, bukan?
Tahukah kamu tentang proses perjalanan perumusan dasar
negara tersebut?
Mengantarkan peserta didik untuk
mengenal dan memahami materi
yang akan dipaparkan.
Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:
1.
menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila
dan
2.
mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara.
Menggambarkan tujuan yang
hendak dicapai setelah mem-
pelajari materi.
A.
Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Mendirikan suatu negara butuh landasan-landasan dasar.
Landasan-landasan dasar tersebut merupakan pondasi. Landasan
dasar atau pondasi tersebut dikenal sebagai dasar negara.
Materi disajikan secara sistem
dengan bahasa yang mudah
dipahami.
Ilustrasi
untuk membantu
memahami materi
Tujuan Pembelajaraan
Kerjakan di buku tugasmu!
Kamu telah mengikuti uraian tentang nilai-nilai juang dalam
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Nilai juang
apa saja yang patut kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, isilah kolom berikut ini!
Berisi tugas atau kegiatan yang
dikerjakan untuk lebih memahami
materi
Uji Kompetensi Semester Gasal
Kerjakan di buku tugasmu!
I
.
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Jumlah anggota BPUPKI seluruhnya kurang lebih ....
a. 60 orang
b. 64 orang
c. 67 orang
d. 70 orang
Uji Kompetensi Semester Gasal
Tugas
Glosarium
Amandemen : Usul perubahan undang-undang yang dibicarakan
dalam Dewan Perwakilan Rakyat
A
sas
: Sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir
Demikian petunjuk penggunaan buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 6. Semoga ada manfaatnya.
Berisi istilah penting dengan
penjelasan arti dan ditulis alfabetis
No
Jenis Pembiasaan Sikap
Ya
Ya
-
Tidak
Keterangan
.
1
Bermusyawarah untuk
kepentingan bersama
Di sekolah
Di Rumah
vv
vv
v
isI ratfa
Di
sI ratfaD
isI ratfa
Di
sI ratfaD
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................. iv
Petunjuk Penggunaan Buku ............................................................................. v
Daftar Isi
........................................................................................................
vi
Bab I
Nilai Juang Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
1
A. Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara ...................
3
B. Nilai-nilai Juang dalam Proses Perumusan Pancasila ....................
9
Uji Kompetensi ..................................................................................... 14
Bab II
Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila Sebagai
Dasar Negara ........................................................................................ 17
A. Beberapa Peristiwa Penting dalam Proses Perumusan Pancasila . 19
B. Cermin Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila ... 25
Uji Kompetensi ..................................................................................... 29
Bab III Nilai-nilai Juang Para Tokoh yang Berperan dalam
Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara ................................... 33
A. Nilai Juang Para Tokoh yang Berperan dalam Proses Perumusan
Pancasila
......................................................................................... 38
B. Meneladani Nilai Juang Para Tokoh dalam Proses Perumusan
Pancasila
......................................................................................... 43
Uji Kompetensi ..................................................................................... 46
Bab IV Pemilu dan Pilkada ............................................................................... 49
A. Pemilu (Pemilihan Umum) ............................................................... 51
B. Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah) ........ 61
Uji Kompetensi ..................................................................................... 68
Bab V Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen
71
A. Pengertian dan Jenis-jenis Lembaga Negara .................................. 73
B. Lembaga-lembaga Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen ............. 75
Uji Kompetensi ..................................................................................... 85
Daftar Isi
Daftar Isi
vi
Kata Sambutan.................................................................................................... iii
vivi
vivi
vi
Bab VI Pemerintah Pusat dan Daerah ..........................................................
87
A.
Pemerintahan Pusat .....................................................................
89
B.
Pemerintahan Daerah ...................................................................
92
Uji Kompetensi ...................................................................................
95
Uji Kompetensi Semester Gasal .....................................................................
97
Bab VII Kerja Sama Negara-negara Asia Tenggara ..................................... 103
A.
Kawasan Asia Tenggara ............................................................... 105
B.
Kerja Sama Negara-negara Asia Tenggara .................................. 116
Uji Kompetensi ................................................................................... 125
Bab VIII Peran Indonesia di Lingkungan Negara-negara Asia Tenggara ... 129
A.
Peran Indonesia di Asia Tenggara dalam Keanggotaan ASEAN .. 132
B.
Peran Indonesia di Asia Tenggara di Luar Keanggotaan ASEAN 136
Uji Kompetensi ................................................................................... 141
Bab IX Politik Luar Negeri Indonesia ........................................................... 145
A.
Tentang Politik Luar Negeri Indonesia .......................................... 147
B.
Pelaksanaan Politik Luar Negeri Indonesia .................................. 152
Uji Kompetensi ................................................................................... 158
Bab X
Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Percaturan
Internasiona
l ....................................................................................... 161
A.
Peranan Sifat Bebas Politik Luar Negeri Indonesia dalam
Percaturan Internasional ............................................................... 164
B.
Peranan Sifat Aktif Politik Luar Negeri Indonesia dalam
Percaturan Internasional ............................................................... 170
Uji Kompetensi ................................................................................... 173
Uji Kompetensi Semester Genap ................................................................... 177
Daftar Pustaka ................................................................................................... 183
Glosarium
...................................................................................................... 184
Daftar Isi
Daftar Isi
v
i
i
PKn Kelas 6 SD/MI
11
11
1
II
II
I
Nilai Juang Pr
Nilai Juang Pr
Nilai Juang Pr
Nilai Juang Pr
Nilai Juang Pr
osesoses
osesoses
oses
PP
PP
P
erer
erer
er
umum
umum
um
usan Pusan P
usan Pusan P
usan P
ancasilaancasila
ancasilaancasila
ancasila
SS
SS
S
ee
ee
e
baba
baba
ba
gg
gg
g
ai Dasar Ne
ai Dasar Ne
ai Dasar Ne
ai Dasar Ne
ai Dasar Ne
gg
gg
g
arar
arar
ar
aa
aa
a
Pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Kamu sudah hafal di luar kepala
dengan teks tersebut, bukan?
Tahukah kamu tentang proses perjalanan perumusan dasar negara tersebut?
Sumber: ClipArt Corel
Gambar 1.1 Garuda Pancasila
PKn Kelas 6 SD/MI
22
22
2
PP
PP
P
eta Keta K
eta Keta K
eta K
onseonse
onseonse
onse
pp
pp
p
Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:
1.
menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila dan
2.
mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
TT
TT
T
ujuan Pujuan P
ujuan Pujuan P
ujuan P
embelajar
embelajar
embelajar
embelajar
embelajar
anan
anan
an
Nilai juang proses
perumusan
Pancasila sebagai
Dasar Negara
Proses perumusan
Pancasila sebagai
Dasar Negara
Nilai-nilai juang
dalam proses
perumusan
Pancasila
Terbentuknya
BPUPKI
Proses perumusan
Pancasila setelah
pidato Sukarno
Sidang BPUPKI
dan usulan-usulan
rumusan Pancasila
Pengesahan
rumusan Pancasila
sebagai
Dasar Negara
Nilai kemandirian
Nilai inisiatif
Nilai persatuan dan kesatuan
Nilai anti dan penjajahan
Nilai kerja keras dan
pantang menyerah
Nilai musyawarah
PKn Kelas 6 SD/MI
33
33
3
Mendirikan suatu negara butuh landasan-landasan dasar. Landasan-landasan
dasar tersebut merupakan pondasi. Landasan dasar atau pondasi tersebut dikenal
sebagai dasar negara.
Dasar-dasar yang menjadi landasan berdirinya suatu negara biasanya digali dari
jiwa bangsa atau negara yang bersangkutan. Oleh karena itu dasar-dasar negara antara
negara yang satu dengan negara yang lain berbeda-beda. Sebagai contoh, dasar negara
Republik Rakyat Cina (RRC) adalah
San Mincu I
, sementara itu dasar negara
Indonesia adalah Pancasila. Dasar-dasar negara tersebut dirumuskan dari jiwa (rakyat)
bangsa atau negara masing-masing.
Bagaimana proses perumusan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia tercinta
ini?
Mari kita uraikan bersama-sama.
1. Terbentuknya BPUPKI
A.A.
A.A.
A.
PrPr
PrPr
Pr
oses Poses P
oses Poses P
oses P
erer
erer
er
umum
umum
um
usan Pusan P
usan Pusan P
usan P
ancasila Se
ancasila Se
ancasila Se
ancasila Se
ancasila Se
baba
baba
ba
gg
gg
g
aiai
aiai
ai
Dasar NeDasar Ne
Dasar NeDasar Ne
Dasar Ne
gg
gg
g
arar
arar
ar
aa
aa
a
Sumber: www.mediaindo.co.id
Gambar 1.2 Gedung Pancasila
•
Pancasila
•
PPKI
•
Piagam Jakarta
•
BPUPKI
•
Panitia kecil
•
Nilai juang
KK
KK
K
aa
aa
a
ta Kta K
ta Kta K
ta K
unciunci
unciunci
unci
Tahukah kamu, mengapa gedung di atas dinamakan gedung Pancasila? Perlu
diketahui bahwa di gedung itulah dasar negara Indonesia yaitu Pancasila dirumuskan.
Siapa yang merumuskan Pancasila?
PKn Kelas 6 SD/MI
44
44
4
Waktu itu wilayah Indonesia berada di bawah pendudukan tentara
Dai Nippon
atau Jepang. Tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Jepang Koiso
mengumumkan ke seluruh dunia tentang pemberian kemerdekaan kepada rakyat
Indonesia dalam waktu dekat.
Bersamaan dengan itu, keberadaan tentara Jepang terus mendesak oleh tentara
Sekutu. Tentara Sekutu sudah menyerang beberapa wilayah pendudukan Jepang
seperti Papua Nugini, kepulauan Marshal, Salamon, Ambon, Menado, Makasar, juga
Surabaya. Karena itu, maka tanggal 1 Maret 1945 Saiko Syikikan Kumakici Herada
(Panglima tertinggi bala tentara
Dai Nippon
di Indonesia) mengumumkan pembentukan
Dokuritsu Junbi Cosakai
atau lebih dikenal dengan sebutan BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Anggota BPUPKI terdiri atas 67 orang, termasuk 7 orang Jepang dan 4 orang
Cina dan Arab. Bertindak sebagai ketua K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dengan
dibantu dua ketua muda. Masing-masing ketua muda tersebut adalah Ketua Muda I
(orang Jepang) dan Ketua Muda II R. Pandji Suroso.
2. Sidang BPUPKI dan Usulan-usulan Rumusan Pancasila
Sumber: www.puas.or.id
Gambar 1.3 Sidang BPUPKI
Tahukah kamu tujuan dibentuknya BPUPKI? Tujuannya adalah untuk menyelidiki
kesiapan bangsa Indonesia dalam menyongsong kemerdekaan dan membentuk
pemerintahan sendiri. Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.
PKn Kelas 6 SD/MI
55
55
5
Sidang pertama BPUPKI diadakan 28 Mei - 1 Juni 1945. Tanggal 28 Mei sidang
dibuka dengan sambutan dari wakil tentara
Dai Nippon
. Dalam sambutannya wakil
Dai Nippon tersebut memberi nasihat agar BPUPKI mengadakan penyelidikan secara
cermat terhadap dasar-dasar yang akan digunakan sebagai landasan negara
Indonesia Merdeka.
Tanggal 29 Mei 1945 dimulai sidang perumusan dasar-dasar Indonesia merdeka
oleh anggota-anggota BPUPKI. Para anggota BPUPKI melalui pidato-pidatonya tampil.
Mereka mengemukakan berbagai usulan mengenai dasar negara Indonesia.
Pidato-pidato yang diucapkan para anggota BPUPKI dalam sidang itu selengkapnya
tidak diketahui. Mengapa? Tidak lain karena baru 3 pidato yang ditemukan teksnya
secara lengkap. Masing-masing dari teks pidato tersebut adalah yang dikemukakan
oleh Muhammad Yamin, Supomo, dan Sukarno.
Sukarno Sebagai Penemu Pertama Istilah Pancasila
Sidang BPUPKI sudah berjalan dua hari. Masing-masing anggota sidang
sudah tampil dengan pidato-pidatonya mengajukan usulan tentang dasar-dasar
negara Indonesia yang akan didirikan. Namun demikian seluruh anggota sidang
merasa belum menemukan hal-hal yang pantas disepakati untuk dijadikan
sebagai dasar negara.
Setelah tampilnya Muh. Yamin, Supomo, dan
Sukarno barulah ketua BPUPKI menghentikan
sidang. Penghentian sidang tersebut dilanjutkan
dengan pembentukan Panitia Kecil yang bertugas
untuk merumuskan dasar negara.
Antara Supomo, Muh. Yamin, dan Sukarno,
sama-sama mengusulkan lima dasar negara.
Namun demikian, yang diusulkan oleh masing-
masing berbeda satu dengan yang lain. Dasar
negara yang diusulkan oleh Supomo bisa digaris
bawahi sebagai berikut:
1.
Persatuan
2.
Kekeluargaan
Sumber: www.mediaindo.co.id
Gambar 1.4 Sukarno sebagai
pengusul istilah Pancasila
SeSe
SeSe
Se
baiknybaikny
baiknybaikny
baikny
a Ka K
a Ka K
a K
amam
amam
am
u Tu T
u Tu T
u T
ahuahu
ahuahu
ahu
PKn Kelas 6 SD/MI
66
66
6
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
Sementara itu dasar negara yang diusulkan Muh. Yamin adalah sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
Khusus tentang Sukarno, ia mengajukan lima dasar negara sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme
2. Peri Kemanusiaan (Internasionalisme)
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Lima dasar tersebut Sukarno kemudian menyebutnya sebagai
Pancasila
.
Panca
berarti lima, sedangkan
sila
berarti asas atau dasar.
3. Proses Perumusan Pancasila Setelah Pidato Sukarno
Setelah Sukarno berpidato mengajukan usul tentang dasar-dasar negara tanggal
1 Juni 1945, sidang BPUPKI pertama berakhir. Hari itu juga ketua BPUPKI menunjuk
dan membentuk Panitia Kecil. Tugas Panitia Kecil itu adalah merumuskan kembali
pidato Sukarno yang diberi nama Pancasila sebagai dasar negara itu.
Bagaimana perjalanan lebih lanjut perumusan Pancasila sebagai dasar negara
oleh Panitia Kecil? Setidaknya terdapat peristiwa-peristiwa penting sebagaimana berikut.
a. Perbedaan Pandangan Antara Golongan Islam dan Paham Kebangsaan
Dalam keanggotaan Panitia Kecil, ada dua golongan penting yang berbeda
pandangan dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Satu golongan
menghendaki agar Islam menjadi dasar negara. Sementara itu golongan yang lain
menghendaki paham kebangsaan sebagai inti dasar negara.
Akibat perbedaan pandangan ini, maka sidang Panitia Kecil bersama anggota
BPUPKI yang seluruhnya berjumlah 38 orang menjadi macet. Karena sidang macet,
Panitia Kecil ini kemudian menunjuk sembilan orang perumus yang selanjutnya dikenal
dengan Panitia Sembilan.
PKn Kelas 6 SD/MI
77
77
7
Anggota Panitia Sembilan itu adalah 1) Ki Bagus Hadikusuma, 2) Kyai Haji Wakhid
Hasyim, 3) Muhammad Yamin, 4) Ahmad Subarjo, Mr. AA. Maramis, 5) Abdul Kahar
Muzakir, 6) Abikusno Cokrosuyoso, 7) Moh. Hatta, 8) H. Agus Salim, dan 9) Sukarno
sebagai ketua.
b. Lahirnya Piagam Jakarta
Dalam sidang BPUPKI kedua tanggal 10 Juli 1945, Sukarno melaporkan bahwa
sidang Panitia Sembilan (tanggal 22 Juni 1945) telah berhasil merumuskan Pancasila
yang merupakan persetujuan antara pihak Islam dan pihak kebangsaan. Rumusan
Pancasila dari Panitia Sembilan itu dikenal sebagai Piagam Jakarta (
Djakarta
Charter
).
Bagaimana rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta itu? Bunyinya adalah sebagai
berikut :
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tentang Piagam Jakarta ini Sukarno sebagai ketua Panitia Sembilan mengatakan,
bahwa “Ketuhanan dengan menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-pemeluknya”
merupakan jalan tengah yang diambil akibat perbedaan pendapat antara golongan
Islam dan kebangsaan.
Sebenarnya banyak muncul keberatan terhadap Piagam Jakarta ini. Sebagai
contoh, keberatan yang disampaikan oleh Latuharhary yang didukung oleh
Wongsonegoro dan Husein Joyodiningrat dalam sidang panitia perancang UUD tanggal
11 Juli 1945. Keberatan yang sama juga diajukan oleh Ki Bagus Hadikusumo dalam
sidang ketua BPUPKI tanggal 14 Juli 1945.
4. Pengesahan Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Tanggal 18 Agustus ini merupakan perjalanan sejarah paling menentukan bagi
rumusan Pancasila. Hari itu akan disyahkan Undang-Undang Dasar untuk negara
Indonesia merdeka. Sementara rumusan Pancasila menjadi bagian dari
preambul
(pembukaan) Undang-Undang Dasar negara tersebut. Namun demikian sehari sebelum
tanggal ini ada peristiwa penting.
PKn Kelas 6 SD/MI
88
88
8
Peristiwa penting yang dimaksud adalah seperti ini. Sore hari setelah kemerdekaan
Negara Indonesia diproklamirkan, Moh. Hatta menerima Nisyijima (pembantu
Laksamana Mayda/Angkatan Laut Jepang) yang memberitahukan bahwa ada pesan
berkaitan dengan Indonesia merdeka.
Pesan tersebut, kaitannya berasal dari wakil-wakil Indonesia bagian Timur di bawah
penguasaan Angkatan Laut Jepang. Isi pesannya menyatakan bahwa wakil-wakil
Protestan dan Katolik dari daerah-daerah yang dikuasai Angkatan Laut Jepang
keberatan dengan rumusan sila pertama (Piagam Jakarta) : .”Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.”
Bagaimana dengan sikap Moh. Hatta saat itu? Ketika itu Hatta menyadari bahwa
penolakan terhadap pesan tersebut akan mengakibatkan pecahnya negara Indonesia
Merdeka yang baru saja dicapai. Jika hal itu terjadi tidak menutup kemungkinan daerah
(Indonesia) luar Jawa akan kembali dikuasai oleh kaum Kolonial Belanda. Oleh karena
itu, Hatta mengatakan kepada opsir pembawa pesan tersebut, bahwa pesan penting
itu akan disampaikan dalam sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
esok hari (tanggal 18 Agustus 1945).
Keesokan harinya, sebelum sidang BPUPKI dimulai, Hatta mengajak Ki Bagus
Hadikusumo, Wakhid Hasyim, Kasman Singodimejo, dan Teuku Hasan untuk rapat
pendahuluan. Mereka membicarakan pesan penting tentang keberatan terhadap
rumusan Pancasila Piagam Jakarta. Hasilnya, mereka sepakat agar Indonesia tidak
pecah, maka sila pertama (dalam rumusan Piagam Jakarta) diubah menjadi “Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
Kerjakan pada buku tugas!
Isilah titik-titik dengan jawaban yang benar!
1. Apa singkatan dan nama dalam Bahasa Jepang dari BPUPKI?
2. Siapa saja tokoh yang termasuk Panitia Sembilan? (sebutkan lima saja)
3. Siapa tokoh yang mengajukan usul pertama tentang istilah Pancasila?
4. Kapan BPUPKI terbentuk?
5. Tuliskan rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta!
LaLa
LaLa
La
tihan Ptihan P
tihan Ptihan P
tihan P
emahaman Ma
emahaman Ma
emahaman Ma
emahaman Ma
emahaman Ma
teriteri
teriteri
teri
PKn Kelas 6 SD/MI
99
99
9
BB
BB
B
..
..
.
Nilai-nilai Juang dalam Pr
Nilai-nilai Juang dalam Pr
Nilai-nilai Juang dalam Pr
Nilai-nilai Juang dalam Pr
Nilai-nilai Juang dalam Pr
oses Poses P
oses Poses P
oses P
erer
erer
er
umum
umum
um
usanusan
usanusan
usan
PP
PP
P
ancasilaancasila
ancasilaancasila
ancasila
Banyak nilai juang yang dapat kamu petik dari proses perumusan Pancasila
sebagaimana telah dipaparkan di atas. Nilai-nilai juang tersebut adalah pelajaran yang
dapat dijadikan contoh dari berbagai peristiwa penting dalam proses perumusan Dasar
Negara (Pancasila) itu. Tentu saja meliputi tahap usulan (dalam sidang pertama BPUPKI
tanggal 28 Mei - 1 Juni 1945), maupun tahap perumusan sesudah pidato Sukarno
tanggal 1 Juni 1945.
Apa saja nilai-nilai juang yang dimaksud? Apabila kita memerhatikan dengan baik
proses dan perjalanan perumusan Pancasila sebagai dasar negara tersebut, maka
nilai-nilai juang itu meliputi :
1. Nilai Kemandirian
Kamu barangkali sepakat, bahwa dibalik proses peristiwa perumusan Pancasila
sebagai dasar negara adalah mewujudkan cita-cita bersama. Cita-cita apa? Tidak lain
untuk menjadi bangsa dan negara merdeka yang dapat menentukan nasib sendiri.
Oleh karena itu, di antara nilai penting dari proses perumusan Pancasila adalah nilai
kemandirian.
2. Nilai Inisiatif
Inisiatif artinya pintar memanfaatkan peluang, berani tampil, menjadi pelopor untuk
berperan dengan aktif menyampaikan segala gagasan, pendapat, dan pandangan yang
dimilikinya dan sejenisnya. Semua tokoh pendahulu kita, termasuk yang tergabung
tim perumusan Pancasila merupakan orang-orang yang berinisiatif tinggi. Barangkali
kita sepakat, bahwa tanpa daya inisiatif yang tinggi dari para tokoh pendahulu kita ini,
negara Indonesia merdeka dengan dasar negara Pancasila akan mustahil terwujud.
6. Siapa ketua dari Panitia Sembilan?
7. Jelaskan nilai inisiatif dalam proses perumusan Pancasila!
8. Mengapa sila pertama Pancasila rumusan Piagam Jakarta mulai tanggal 18 Agustus
1945 berubah?
9. Sebutkan beberapa tokoh yang menyatakan keberatan dengan rumusan sila
pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta!
10. Tanggal berapa BPUPKI mengadakan sidang kedua?
PKn Kelas 6 SD/MI
1010
1010
10
3. Nilai Persatuan dan Kesatuan
Para perumus Pancasila merupakan wakil dari segala golongan dan lapisan
masyarakat (Indonesia). Ada yang dari bagian barat, tengah, maupun timur. Mereka
bekerja sama saling bahu-membahu dalam satu keinginan bersama, yakni terwujudnya
Negara Indonesia yang merdeka. Oleh karena itu dalam segala kejadian dan peristiwa
perumusan Pancasila ini akan selalu tercermin nilai persatuan dan kesatuan.
4. Nilai Anti Penjajahan
Segala kegiatan dan peristiwa perumusan dasar negara Indonesia didasari oleh
semangat anti penjajahan. Selain itu, tentu ada keinginan yang kuat bangsa Indonesia
mewujudkan negara merdeka. Karena itu secara langsung atau tidak langsung berbagai
macam hal dalam peristiwa perumusan dasar negara Pancasila mencerminkan nilai
anti penjajahan.
5. Nilai Kerja Keras dan Pantang Menyerah
Mewujudkan dasar negara merdeka dengan penduduk yang beraneka ragam
(suku, kebudayaan, daerah, dan lain-lain) bukanlah pekerjaan yang ringan. Namun
demikian, kuatnya semangat untuk menjadi bangsa atau negara merdeka dan sejajar
dengan bangsa-bangsa atau negara-negara lain di dunia menjadikan berbagai
perbedaan yang ada dalam masyarakat bangsa Indonesia itu bukan sebagai halangan.
Dalam proses perumusan Pancasila para tokoh pendahulu yang tergabung dalam tim
tampak bekerja dengan sangat keras dan pantang menyerah mengatasi segala
hambatan dan rintangan dalam rangka mewujudkan keinginan menjadi bangsa yang
merdeka.
6. Nilai Musyawarah
Mewujudkan satu cita-cita atau tujuan yang besar untuk kepentingan bersama,
dalam pelaksanaannya memang menuntut adanya musyawarah. Peristiwa perumusan
Pancasila dari tahap yang satu ke tahap yang lain tentu saja mencerminkan nilai-nilai
musyawarah. Mengapa? Sebab segala sesuatu dalam kegiatan tersebut selalu
dibicarakan orang banyak melalui kegiatan-kegiatan persidangan.
PKn Kelas 6 SD/MI
1111
1111
11
1. Dasar-dasar suatu negara digali dari jiwa bangsa atau negara yang bersangkutan.
2. Bunyi teks dasar negara Pancasila seperti yang ada sekarang dirumuskan melalui
berbagai tahap dan proses.
3. Tahap pertama proses perumusan Pancasila dimulai sejak sidang pertama BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal
28 Mei - 1 Juni 1945.
4. Tokoh pertama yang menemukan/mengemukakan istilah Pancasila adalah
Sukarno, dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945. Maka tanggal 1 Juni kita peringati
sebagai hari lahirnya Pancasila.
5. Setelah pidato Sukarno tanggal 1 Juni, ketua BPUPKI mengakhiri sidang (pertama)
dan membentuk Panitia Kecil. Panitia Kecil ini bertugas menyusun dan merumuskan
dasar-dasar negara berdasarkan pidato Sukarno. Panitia Kecil ini kemudian dikenal
sebagai Panitia Sembilan.
6. Dalam proses perumusan banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting. Peristiwa-
peristiwa tersebut mengandung nilai-nilai juang penting yang patut kita teladani
dalam kehidupan sehari-hari.
RR
RR
R
angkangk
angkangk
angk
umanuman
umanuman
uman
PKn Kelas 6 SD/MI
1212
1212
12
TT
TT
T
ugug
ugug
ug
as Kas K
as Kas K
as K
elompokelompok
elompokelompok
elompok
Nilai-nilai juang yang terkandung dalam peristiwa perumusan Pancasila banyak. Enam
hal yang ditunjukkan sebagai contoh sebagaimana bisa kamu simak, hanyalah
sebagian saja. Nah, dalam kegiatan ini cobalah kamu bekerja secara kelompok untuk
mengambarkan berbagai nilai juang dalam perumusan Pancasila. Agar lebih terarah,
coba tunjukkanlah nilai-nilai seperti toleransi, kerja sama, rela berkorban, dan rendah
hati dalam peristiwa perumusan Pancasila.
Selamat Bekerja!
TT
TT
T
ugug
ugug
ug
as Individu
as Individu
as Individu
as Individu
as Individu
Ayo mengutarakan pendapat!
1. Andi merupakan ketua kelas yang pandai dan pintar. Sebagai ketua kelas Andi
selalu berusaha penuh semangat ingin memajukan kelas yang ia pimpin dalam
segala hal. Oleh karena itu segala yang menurutnya baik, pasti akan dilakukan
dengan segera. Bahwa karena begitu semangatnya, Andi tidak bermusyawarah
dengan teman-teman lebih dulu dalam beberapa kegiatan penting yang akan
dilakukan.
Setujukah kamu dengan sikap Andi?
Apa alasan-alasanmu?
2. Toni, Made, dan Tomas merupakan teman sekelas. Mereka saling bersahabat
dan akrab walaupun di antara masing-masing berbeda keyakinan agama, juga
daerah. Mereka bahkan memasalahkan perbedaan itu. Mereka sering belajar
bersama, dan musyawarah untuk mengadakan kegiatan bersama semisal
rekreasi, tampil menyanyi bersama di panggung sekolah, dan lain-lain.
Setujukah kamu dengan sikap Toni, Made, dan Tomas?
Apa alasan-alasanmu?
KK
KK
K
ee
ee
e
giagia
giagia
gia
tantan
tantan
tan
PKn Kelas 6 SD/MI
1313
1313
13
Kerjakan di buku tugasmu!
Kamu telah mengikuti uraian tentang nilai-nilai juang dalam proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara. Nilai juang apa saja yang patut kamu terapkan dalam
kehidupan sehari-hari? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, isilah kolom berikut ini!
.oN
pakiSnaasaibmePsineJ
aY
kadiT
nagnareteK
.1
.2
.3
.4
.5
.6
.7
nagnitnepekkutnuharawaysumreB
.amasreb
.amasrebnagnitnepeknakamatugneM
.fitaisin
irebakuS
.sarekajrekebakuS
nasutupeklisahnakanaskaleM
.amasreb
naadebrepmaladnametiagrahgneM
.tapadnep
mala
dnametnakhemeremkadiT
.harawaysumnataigek
a
y-
halokesiD
hamuriD
3. Ali, Asep, dan Anton teman sekelas dan berasal dari daerah yang berlainan.
Biasanya mereka selalu rukun, dan tidak saling mempersalahkan perbedaan. Akan
tetapi saat ini kelas mereka akan membentuk ketua kelas. Kebetulan, para calon
ketua kelas dalam pemilihan sekarang ini punya asal daerah yang tidak sama
dengan Ali, Asep, juga Anton. Maka, dalam pemilihan ketua kelas itu, Ali, Asep,
serta Anton, mendukung calon ketua kelas yang punya kesamaan asal daerah.
Setujukah kamu dengan Ali, Asep, dan Anton?
Mengapa?
TT
TT
T
ugug
ugug
ug
asas
asas
as
PKn Kelas 6 SD/MI
1414
1414
14
Kerjakan di buku tugasmu!
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1.
Pada tahap ini proses perumusan Pancasila masih berupa usulan-usulan
mengenai dasar negara tanggal ....
a. 28 Mei - 1 Juni 1945
c. 10 - 11 Juli 1945
b. 22 Juni 1945
d. 18 Agustus 1945
2.
Dalam lembaga ini dasar-dasar negara Pancasila mulai dibicarakan. Lembaga
yang dimaksud adalah ....
a. BPUPKI
c. DPR
b. PPKI
d. MPR
3.
Tugas Panitia Kecil dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara
adalah ....
a. menyusun kembali tentang usulan-usulan dasar negara
b. membuat aturan main proses penyusunan Pancasila
c. merumuskan kembali pidato Sukarno
d. meneliti usulan-usulan dasar negara
4.
Yang termasuk anggota Panitia Sembilan ....
a. Muhammad Yamin
c. K.R.T. Radjiman Widyodiningrat
b. Kasman Singodimejo
d. R. Pandji Suroso
5.
Tanggal lahirnya istilah Pancasila ....
a. 29 Mei 1945
c. 22 Juni 1945
b. 1 Juni 1945
d. 10 Juli 1945
6.
Tidak ada anggota yang merasa kalah dalam musyawarah proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara, meskipun pendapat-pendapat di antara
mereka tidak disetujui. Hal tersebut merupakan nilai ....
a. rendah hati
c. berjiwa besar
b. mufakat
d. kerja keras
7.
Rumusan dasar negara yang sempat menjadi perdebatan panjang dan sengit
hingga akhir penetapan tanggal 18 Agustus 1945 ....
a. sila pertama
c. sila ketiga
b. sila kedua
d. sila keempat dan kelima
Uji KUji K
Uji KUji K
Uji K
ompetensi
ompetensi
ompetensi
ompetensi
ompetensi
PKn Kelas 6 SD/MI
1515
1515
15
8.
Terhadap kepentingan yang lebih besar, seharusnya kita menunjukkan sikap
....
a. mempertahankan pendapat sendiri
b. menghargai pendapat teman
c. rela berkorban
d. merasa paling benar pendapatnya
9.
Tokoh berikut ini pernah menyatakan keberatan terhadap rumusan Pancasila
Piagam Jakarta ....
a. Sukarno
c. Ki Bagushadikusumo
b. Muhammad Yamin
d. K.R.T. Radjiman Widyodiningrat
10. Berikut ini termasuk nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses
perumusan Pancasila ....
a. rendah diri
c. ingin menang sendiri
b. rendah hati
d. merendahkan pendapat orang lain
11. Merumuskan Pancasila sebagai dasar negara merupakan tugas yang berat.
Namun demikian hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Karena itu tokoh-
tokoh yang berperan dalam proses perumusan tersebut dikatakan telah
menunjukkan sikap ....
a. rendah hati
c. kerja keras
b. menghargai orang lain
d. toleransi
12. Hasil keputusan musyawarah yang baik akan mencerminkan ....
a. kemenangan satu pendapat
b. kemenangan pendapat orang terpandai
c. kemenangan semua anggota musyawarah
d. kemenangan pendapat suatu kelompok
13. Dua golongan atau kubu yang saling berdebat seru dalam Panitia Sembilan
....
a. paham kebangsaan dan agama
c. paham kebangsaan dan Protestan
b. Islam dan paham kebangsaan
d. paham kebangsaan dan Katolik
14. Nilai juang penting dari para tokoh yang berperan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara untuk dilaksanakan seorang pelajar ....
a. banyak menonton acara televisi
b. suka menonton film-film luar negeri
c. giat dan rajin membaca
d. suka mengikuti berita
PKn Kelas 6 SD/MI
1616
1616
16
15. Sebagai siswa yang memiliki sikap tanggung jawab, terhadap hasil-hasil
keputusan musyawarah seharusnya ....
a. melaksanakan meskipun tidak sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
b. tidak perlu melaksanakan
c. melaksanakan selagi sesuai dengan pendapat yang pernah diusulkan
d. melaksanakan dengan syarat-syarat
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1.
Anggota BPUPKI terdiri atas beberapa ... orang.
2.
Ketua BPUPKI adalah ....
3.
BPUPKI mengadakan sidang tanggal ....
4.
Tokoh yang merumuskan sila pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta adalah
....
5.
Musyawarah dalam pengambilan keputusan merupakan pengamalan Pancasila
sila ke ....
6.
Pancasila dinyatakan sebagai dasar negara pada tanggal ....
7.
BPUPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal ....
8.
Nama dalam bahasa Jepang dari BPUPKI adalah ....
9.
Ketua dari Panitia Sembilan adalah ....
10. Tokoh pertama kali yang mengemukakan istilah Pancasila adalah ....
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1.
Sebutkan tiga tokoh penting yang pernah mengajukan usul tentang dasar-
dasar negara dalam sidang BPUPKI!
2.
Jelaskan pokok-pokok pikiran pidato Sukarno tentang dasar negara pada
tanggal 1 Juni 1945!
3.
Apa yang kamu ketahui tentang Panitia Kecil dan Panitia Sembilan?
4.
Apa yang kamu ketahui tentang nilai rela berkorban dari peristiwa proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara?
5.
Apa yang kamu ketahui tentang Piagam Jakarta?